Pba.umsida.ac.id – Transformasi digital dalam dunia pendidikan semakin nyata. Dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memanfaatkan TikTok sebagai media untuk membangun lingkungan berbahasa Arab (bi’ah lughawiyah) secara kreatif dan efektif.
Baca Juga: TikTok Jadi Sarana Efektif Bangun Bi’ah Lughawiyah di Era Digital
Inovasi ini didasarkan pada hasil penelitian ilmiah terbaru yang menunjukkan bahwa platform media sosial, khususnya TikTok, mampu menghidupkan suasana pembelajaran bahasa Arab yang kontekstual dan menyenangkan.
Penelitian ini dipublikasikan dalam artikel berjudul The Formation of Bi’ah Lughawiyah Arabic-Based TikTok Content: A Systematic Literature Review karya Khizanatul Hikmah, Aunur Shabur Maajid Amadi, Muhlasin Amrullah, Dina Wilda Sholikha, dan Farikh Marzuqi Ammar. Kajian ini memetakan bagaimana strategi konten TikTok dapat dimanfaatkan untuk membentuk bi’ah lughawiyah yang relevan bagi mahasiswa di era digital.
Konten Video Story Jadi Kunci
Dalam hasil penelitiannya, disebutkan bahwa model video story (cerita visual) merupakan pendekatan paling efektif dalam menyampaikan materi bahasa Arab di TikTok. Konten video pendek yang menampilkan percakapan sehari-hari, cerita budaya, hingga sketsa komedi ringan dengan dialog Arab mampu menarik minat pelajar secara luas.
Model video story ini dinilai efektif karena mendekatkan bahasa Arab pada realitas yang dihadapi pelajar setiap hari. Misalnya, video singkat tentang percakapan di pasar, di kelas, atau dalam kegiatan sehari-hari lain dengan pengantar bahasa Arab mendorong pelajar untuk terbiasa mendengar dan mempraktikkan bahasa secara alami.
“Melalui visualisasi yang kuat dan situasi yang kontekstual, mahasiswa tidak hanya menjadi penonton pasif. Mereka termotivasi untuk menjadi kreator konten, sekaligus melatih keterampilan kalam (berbicara),” ujar Khizanatul Hikmah, peneliti utama dalam publikasi tersebut.
TikTok sebagai Media Penguat Maharah Kalam
Salah satu poin penting dalam penelitian ini adalah potensi besar TikTok dalam mendukung maharah kalam atau keterampilan berbicara mahasiswa. Fitur-fitur TikTok seperti voice recording, duet, dan stitching memungkinkan pelajar untuk meniru, merespon, bahkan berkolaborasi dalam konten berbahasa Arab.
Dalam studi pustaka yang dikaji, TikTok juga terbukti efektif digunakan oleh lembaga seperti IBS PKMKK untuk membentuk bi’ah lughawiyah. Penelitian oleh Thayyibah (2024) menyebutkan bahwa penggunaan TikTok secara terarah mampu meningkatkan antusiasme mahasiswa dalam berinteraksi menggunakan bahasa Arab.
Begitu pula dengan kajian dari Muamaroh dan Fikri (2022) yang menunjukkan bahwa desain media pembelajaran melalui TikTok memenuhi kriteria media edukatif yang menarik. Dengan keunggulan fitur TikTok yang mudah diakses, mahasiswa dapat membangun kepercayaan diri dalam berbicara, memperkaya kosakata, dan memperkuat pengucapan melalui praktik langsung.
“TikTok secara tidak langsung menjadi ruang laboratorium digital tempat mahasiswa bereksperimen dengan bahasa Arab,” ungkap tim peneliti dalam kesimpulannya.
Perlu Dukungan Kurikulum dan Bimbingan Dosen PBA
Kendati begitu, potensi besar TikTok dalam pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari pentingnya arahan dan kontrol akademik. Tanpa bimbingan, mahasiswa bisa terjebak dalam konten yang tidak mendidik atau bahkan justru mengganggu proses belajar mereka.
Tim peneliti PBA Umsida merekomendasikan agar integrasi media sosial ke dalam pembelajaran harus disertai dengan penguatan kurikulum yang mencakup literasi digital, etika berinternet, serta pelatihan produksi konten edukatif. Pendekatan ini akan menjadikan mahasiswa tidak sekadar sebagai konsumen konten, tetapi juga kreator yang berkontribusi terhadap perkembangan pembelajaran bahasa Arab di ranah digital.
“Mahasiswa harus memiliki kesadaran digital. Mereka perlu dibekali kemampuan memilah konten yang mendidik serta keterampilan membuat video edukatif berbasis bahasa Arab,” jelas Khizanatul.
Baca Juga: FAI Umsida Buka Pendaftaran Yudisium Gelombang 3 Semester Genap 2024/2025
Melalui pemanfaatan TikTok yang tepat, mahasiswa tidak hanya memperkuat kemampuan bahasa Arab mereka, tetapi juga membangun jaringan komunitas pembelajar bahasa Arab secara global. TikTok, dalam hal ini, bukan sekadar platform hiburan, tetapi telah menjelma menjadi ruang kolaboratif dalam membentuk generasi pembelajar bahasa Arab yang adaptif dan kreatif di era teknologi.
Sumber:
- Khizanatul Hikmah, Aunur Shabur Maajid Amadi, Muhlasin Amrullah, Dina Wilda Sholikha, & Farikh Marzuqi Ammar. (2024). The Formation of Bi’ah Lughawiyah Arabic-Based TikTok Content: A Systematic Literature Review. Prosiding Konferensi Internasional Raudhatul Athfal dan Bahasa Arab (ICRABA), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, hlm. 734–746.
- Muamaroh, N. M., & Fikri, S. (2022). Digitalisasi Media Pembelajaran Kalam melalui Aplikasi Tik Tok. Jurnal Tarling, 7(1), 81–96.
- Thayyibah. (2024). Pemanfaatan Konten TikTok dalam Meningkatkan Bi’ah Lughawiyah Mahasiswa. Jurnal Nafatimah.