Pba.umsida.ac.id – Strategi dalam menghadapi Tantangan pembelajaran bahasa Arab di MI Daarul Mutaalimin masih menjadi perhatian utama Dosen PBA Umsida. Guru dan pihak sekolah berupaya mengatasi hambatan seperti kurangnya variasi media pembelajaran dan rendahnya motivasi siswa dengan menerapkan strategi yang lebih efektif dan interaktif.
Baca Juga:Aktif Berorganisasi Tak Halangi Mahasiswa PBA Ini Jadi Wisudawan Terbaik Kedua FAI Umsida
Pembelajaran bahasa Arab di sekolah dasar atau madrasah, seperti MI Daarul Mutaalimin Taman, memiliki tantangan unik. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya variasi media pembelajaran yang digunakan dalam kelas. Media yang monoton menyebabkan siswa merasa jenuh dan kehilangan minat belajar. Selain itu, bahasa Arab yang dianggap sulit oleh sebagian siswa menjadi penghalang motivasi mereka dalam mengikuti pelajaran.
Tantangan Yang Dialami Ketika Pembelajaran Bahasa Arab
Menurut guru pengampu bahasa Arab di MI Daarul Mutaalimin, Ibu Friska Evi, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam memahami kosa kata bahasa Arab. Tantangan ini menghambat proses belajar dan membuat siswa enggan mengikuti pelajaran. “Banyak siswa menganggap bahasa Arab itu sulit, sehingga mereka kurang semangat mengikuti pelajaran,” jelasnya.
Penelitian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan bahwa faktor motivasi sangat berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran bahasa Arab. Ketika siswa merasa materi terlalu sulit, minat belajar mereka akan menurun. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang lebih variatif untuk menarik minat siswa.
Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat Siswa
Di MI Daarul Mutaalimin, proses pembelajaran diawali dengan perencanaan matang oleh guru. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencakup tujuan pembelajaran, metode, dan media yang digunakan. Ibu Friska mengatakan, “Setiap hari saya menyiapkan RPP agar pembelajaran berjalan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai.”
Tahapan pembelajaran di kelas dibagi menjadi tiga bagian: kegiatan awal, inti, dan penutup. Pada kegiatan awal, guru mengawali dengan salam, doa, dan pengabsenan siswa. Dalam kegiatan inti, guru menyampaikan materi pokok dengan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Guru juga meminta siswa menuliskan kosa kata di papan tulis dan berlatih menjawab soal terkait materi yang dipelajari. Tahap penutup diisi dengan evaluasi singkat, di mana siswa mengumpulkan lembar kerja untuk dinilai dan mendapat motivasi belajar dari guru.
Kegiatan pembelajaran ini dirancang agar siswa tidak hanya mendapatkan materi, tetapi juga dilatih untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan minat siswa dalam belajar bahasa Arab.
Solusi Mengatasi Kendala Motivasi Siswa
Untuk meningkatkan motivasi siswa, MI Daarul Mutaalimin mulai mengembangkan media pembelajaran yang lebih variatif. Guru memberikan permainan bahasa dan prakarya yang relevan dengan bahasa Arab untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan. “Kami mencoba memvariasikan pelajaran dengan permainan dan prakarya agar siswa lebih antusias,” jelas Ibu Friska.
Selain itu, guru berusaha mengubah cara pandang siswa terhadap bahasa Arab dengan menekankan pentingnya bahasa ini dalam agama Islam. Dengan memberikan pemahaman bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan umat Islam, guru berharap siswa lebih mencintai bahasa ini.
Baca Juga:Pebisnis Muda, Berprestasi dan Inspiratif Layak Disematkan Pada Wisudawan Umsida Ini
Melalui langkah-langkah strategis ini, diharapkan siswa lebih termotivasi untuk belajar bahasa Arab. Pendekatan ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi tantangan di kelas bahasa Arab dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif di MI Daarul Mutaalimin.
Sumber:Enhancing Arabic Language Learning in Islamic Education: Strategies and ChallengesA Haq, N Anwar – Indonesian Journal of Islamic Studies, 2024
Penulis:AHW