Pba.umsida.ac.id – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menunjukkan respons positif terhadap pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses pembelajaran. Temuan ini merupakan hasil riset kualitatif yang dilakukan oleh Aunur Shabur Maajid Amadi dan Khizanatul Hikmah, dosen PBA Umsida, yang dipublikasikan dalam Journal of Education Research edisi 6(2), 2025.
AI Mempermudah Translasi dan Pelafalan Bahasa Arab
Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada sejumlah mahasiswa aktif PBA, teknologi AI—terutama ChatGPT—diakui sangat membantu dalam memahami materi berbahasa Arab. Fitur terjemahan dan pelafalan menjadi aspek paling menonjol dari pemanfaatan AI. “AI bisa membantu saya memahami makna kata dalam berbagai konteks dan memperbaiki pelafalan secara otomatis,” ujar salah satu narasumber.
Baca Juga: Mahasiswa PBA Umsida Kembangkan Pembelajaran Bahasa Arab Lewat TikTok
Beberapa platform lain seperti Meta AI, Claude AI, dan Prezi AI juga turut dimanfaatkan. Mahasiswa menggunakan teknologi tersebut untuk keperluan presentasi, pencarian referensi akademik, hingga menyusun ringkasan materi. Hal ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas proses belajar, khususnya dalam menghadapi tantangan struktur nahwu dan sharaf yang selama ini menjadi kendala umum dalam pembelajaran Bahasa Arab.
Namun demikian, mahasiswa juga menyadari bahwa AI tidak mampu menggantikan peran dosen dalam memberikan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai budaya dan religius yang terkandung dalam Bahasa Arab. “AI sangat membantu, tapi untuk teks Arab klasik atau makna kontekstual, kami tetap perlu bimbingan dosen,” tambah narasumber lainnya.
Tantangan Etis dan Ketergantungan Teknologi
Meskipun AI memberikan kemudahan luar biasa, sebagian mahasiswa mengungkapkan kekhawatiran terhadap ketergantungan yang berlebihan. Salah satu narasumber mengingatkan bahwa tidak semua output AI valid dalam konteks akademik. Sebagai contoh, terjemahan hadis seperti “innamal a’maalu bin niyah” pernah diinterpretasikan secara tidak tepat oleh AI. Oleh karena itu, validasi dengan literatur akademik dan konsultasi dengan dosen tetap diperlukan.
Mahasiswa yang terlalu bergantung pada AI juga dinilai berpotensi kehilangan daya kritis dan kreativitas dalam proses belajar. Selain itu, keterbatasan AI dalam menangkap nuansa keagamaan dan bahasa sastra Arab menjadi tantangan tersendiri. Hal ini mempertegas pentingnya sinergi antara pemanfaatan teknologi dengan pendekatan pedagogis yang humanis.
Guna menjawab tantangan tersebut, peneliti menyarankan agar institusi pendidikan menetapkan kebijakan etis dalam penggunaan AI. Misalnya, pedoman pemanfaatan AI untuk menyusun tugas, mengerjakan penerjemahan, hingga pengembangan tulisan ilmiah harus dirancang agar mahasiswa tetap aktif secara intelektual dan tidak terjebak dalam penggunaan instan.
Rekomendasi: Literasi Digital dan Kolaborasi Dosen-Mahasiswa PBA
Agar AI dapat dioptimalkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran Bahasa Arab, diperlukan peningkatan literasi digital bagi mahasiswa dan tenaga pengajar. Riset menyarankan agar Prodi PBA Umsida menyelenggarakan pelatihan berkala mengenai penggunaan AI secara kritis dan kreatif. Pelatihan ini penting untuk meningkatkan pemahaman cara kerja AI, teknik validasi informasi, serta strategi optimalisasi fitur AI untuk keperluan akademik.
Tak kalah penting, dosen didorong untuk mengintegrasikan AI dalam metode pengajaran mereka. Dengan demikian, peran dosen tidak hanya sebagai pengampu materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing penggunaan teknologi secara bijak dan kontekstual. Dosen juga dapat memberikan panduan dalam memilih sumber-sumber AI yang relevan, sekaligus menanamkan nilai-nilai akademik, budaya, dan religius dalam pembelajaran.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan AI dalam pembelajaran Bahasa Arab dapat menjadi peluang besar jika dilakukan secara seimbang. Dengan menggabungkan kecanggihan teknologi dan kepekaan pedagogis, mahasiswa tidak hanya mampu memahami Bahasa Arab secara linguistik, tetapi juga dapat menangkap pesan moral dan budaya yang terkandung dalam setiap teks.
Baca Juga: FAI Umsida Kenalkan Kampus Islam Unggul Kepada Lebih 600 Santri & 3 Pesantren di Kediri
Artikel ini berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Education Research (Vol. 6, No. 2, 2025) berjudul “Persepsi Mahasiswa Tentang Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi Islam Indonesia” karya Aunur Shabur Maajid Amadi dan Khizanatul Hikmah, dosen PBA Umsida.