Pba.umsida.ac.id-Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) senantiasa mencari inovasi terbaik untuk mendukung pembelajaran bahasa Arab yang efektif. Salah satu implementasi terbaru adalah metode “Two Stay Two Stray” (TSTS), yang telah terbukti efektif meningkatkan penguasaan mufradat siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP eLKISI Mojokerto dengan hasil yang signifikan dalam pembelajaran mufradat.
Section 1: Pentingnya Metode Pembelajaran Inovatif dalam Penguasaan Bahasa Arab
Penguasaan mufradat atau kosakata adalah fondasi penting dalam mempelajari bahasa Arab. Dalam proses pembelajaran, tantangan yang sering dihadapi adalah minimnya variasi metode yang membuat siswa kurang termotivasi. Metode Two Stay Two Stray hadir sebagai solusi untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi secara kelompok, berbagi hasil diskusi, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Penelitian yang dilakukan di SMP eLKISI Mojokerto menunjukkan bahwa metode TSTS mampu meningkatkan nilai rata-rata siswa dari 54,50 (pretest) menjadi 71,68 (posttest). Data ini menunjukkan bahwa metode TSTS efektif dalam membantu siswa memahami dan mengaplikasikan mufradat dalam berbagai konteks, termasuk membaca, menulis, dan berbicara.
Section 2: Implementasi Metode TSTS di SMP eLKISI
Penelitian ini melibatkan 28 siswa kelas 7 sebagai subjek penelitian. Prosesnya diawali dengan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa, diikuti dengan penerapan metode TSTS selama empat pekan, dan diakhiri dengan posttest. Dalam metode TSTS, siswa dibagi menjadi kelompok kecil. Dua siswa tetap di kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, sementara dua siswa lainnya “berkelana” ke kelompok lain untuk memperoleh perspektif baru.
Menurut dosen PBA Umsida, penerapan metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mufradat, tetapi juga memperbaiki kemampuan siswa dalam berkolaborasi dan berkomunikasi. “Metode ini menciptakan suasana belajar yang dinamis, sehingga siswa lebih aktif dan tertarik dalam pembelajaran bahasa Arab,” ungkap peneliti.
Section 3: Relevansi Metode TSTS dengan Kurikulum PBA Umsida
Penerapan metode Two Stay Two Stray sejalan dengan visi PBA Umsida yang ingin mencetak lulusan berkompetensi tinggi dalam pengajaran bahasa Arab. Dengan mengintegrasikan metode ini ke dalam kurikulum, PBA Umsida memberikan bekal bagi mahasiswanya untuk mengadopsi pendekatan inovatif dalam proses pembelajaran.
Mahasiswa PBA Umsida yang sedang menjalani Praktik Lapangan Pengajaran (PLP) di berbagai sekolah juga didorong untuk mempraktikkan metode TSTS. Pendekatan ini memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa dan membangun karakter pendidik yang kreatif. Salah satu mahasiswa PBA Umsida yang berpartisipasi dalam penelitian ini menuturkan, “Metode TSTS memberikan wawasan baru tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang efektif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.”
Komitmen PBA Umsida dalam mendukung pembelajaran bahasa Arab yang inovatif mencerminkan upayanya untuk mencetak pendidik yang mampu bersaing di era global. Dengan hasil penelitian yang positif, PBA Umsida optimis bahwa lulusan mereka akan menjadi agen perubahan dalam pendidikan bahasa Arab di Indonesia.
Kesimpulan:
Metode Two Stay Two Stray adalah pendekatan inovatif yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan penguasaan mufradat siswa. PBA Umsida, melalui program-program pembelajarannya, terus mendorong inovasi untuk mencetak pendidik berkualitas. Dengan implementasi metode ini, PBA Umsida berharap dapat menjadi pionir dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab yang adaptif dan relevan di era modern.