Pba.umsida.ac.id-Bahasa Arab memiliki posisi penting dalam dunia pendidikan Islam, terutama di lingkungan pondok pesantren. Sebagai bahasa utama dalam literatur keislaman, penguasaan bahasa Arab menjadi kunci dalam memahami sumber-sumber Islam klasik. Sebuah penelitian terbaru menyoroti strategi pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri II Malang, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Baca Juga:Mahasiswa PBA Umsida Raih Medali Emas di Kejuaraan Pencak Silat Internasional Paku Bumi Open 13
Dalam konteks ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PBA Umsida) turut berkontribusi dalam pengembangan metode pengajaran yang lebih efektif. Dengan kurikulum berbasis kompetensi, PBA Umsida berkomitmen untuk mencetak pendidik bahasa Arab yang profesional dan mampu mengajarkan bahasa ini dengan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Perencanaan Kurikulum Bahasa Arab yang Sistematis
Pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren memerlukan perencanaan yang matang agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dalam empat keterampilan bahasa: istima’ (menyimak), kalam (berbicara), qira’ah (membaca), dan kitabah (menulis).
Penelitian ini menemukan bahwa perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri II Malang terdiri dari tiga elemen utama:
✅ Menetapkan kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan karakter pesantren.
✅ Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan materi ajar.
✅ Merancang program peningkatan keterampilan berbahasa santri.
Salah satu keunggulan kurikulum di pesantren ini adalah penggunaan kurikulum integral yang memadukan kurikulum nasional, kurikulum diniyah khas Hidayatullah, dan kurikulum kepengasuhan.
“Kami memastikan bahwa setiap santri memiliki akses terhadap pembelajaran bahasa Arab yang terstruktur, mulai dari dasar hingga tingkat mahir,” ujar salah satu pengelola pesantren.
Di PBA Umsida, mahasiswa juga dibekali dengan pemahaman mendalam mengenai perencanaan kurikulum berbasis kompetensi, sehingga mereka dapat menerapkan metode yang sesuai saat mengajar di berbagai lembaga pendidikan Islam, termasuk pesantren.
Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab yang Efektif
Setelah kurikulum disusun, tahapan berikutnya adalah pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab. Di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri II Malang, proses belajar mengajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas tetapi juga diterapkan dalam lingkungan asrama melalui berbagai program kebahasaan.
Berikut beberapa metode pembelajaran yang diterapkan:
📌 Program Matrikulasi Bahasa Arab
Program ini dilaksanakan selama dua bulan pada awal tahun ajaran untuk memperkuat keterampilan bahasa Arab santri baru.
📌 Pembelajaran di Kelas
Santri diajarkan berbagai aspek bahasa Arab, termasuk nahwu, sharf, dan muhadatsah, menggunakan pendekatan komunikatif dan berbasis praktik.
📌 Pembelajaran di Asrama
Untuk memperkuat pembelajaran di kelas, pesantren menerapkan program Arabic Night, I’lam (pengumuman berbahasa Arab), dan Muhadharah (latihan pidato dalam bahasa Arab).
📌 Evaluasi Harian dan Mingguan
Santri diuji melalui berbagai metode evaluasi, termasuk tes tulis, ujian lisan, serta program TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) sebagai syarat kelulusan.
Pendekatan ini sejalan dengan kurikulum di PBA Umsida , yang menekankan pembelajaran bahasa Arab berbasis praktik agar mahasiswa dapat mengajarkan bahasa ini dengan lebih efektif di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan mengajar bahasa Arab yang aplikatif dan relevan,” ungkap salah satu dosen PBA Umsida.
Evaluasi Pembelajaran: Kunci Keberhasilan Penguasaan Bahasa Arab di Pesantren
Agar pembelajaran berjalan efektif, evaluasi menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan. Evaluasi dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur kemajuan santri dan meningkatkan metode pengajaran.
Jenis evaluasi yang diterapkan meliputi:
✅ Evaluasi Harian – Pengujian kosakata dan pemahaman konsep melalui latihan tertulis dan lisan.
✅ Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester – Mengukur penguasaan empat keterampilan bahasa Arab.
✅ TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) – Ujian standar untuk mengetahui kesiapan santri dalam menggunakan bahasa Arab secara akademik dan profesional.
✅ Munaqosyah Qiroatul Kutub – Ujian membaca dan memahami kitab klasik berbahasa Arab tanpa harakat.
Evaluasi ini memberikan gambaran tentang efektivitas metode pengajaran yang diterapkan dan membantu santri dalam mengidentifikasi kelemahan serta memperbaiki keterampilan mereka dalam berbahasa Arab.
Sebagai bagian dari FAI Umsida, PBA Umsida juga mengajarkan mahasiswa mengenai strategi evaluasi yang efektif dalam pembelajaran bahasa Arab, sehingga mereka dapat menerapkan sistem evaluasi yang tepat saat terjun di dunia pendidikan.
Baca Juga:Mahasiswa FAI Umsida Bagikan Pengalamannya Student Exchange di Unisza Malaysia
Penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang sistematis dalam pembelajaran bahasa Arab di pesantren sangat penting dalam meningkatkan kemahiran santri.
Sebagai salah satu prodi unggulan di FAI Umsida, PBA Umsida terus berkomitmen mencetak tenaga pendidik bahasa Arab yang profesional dan inovatif. Dengan kurikulum berbasis kompetensi, mahasiswa dibekali dengan keterampilan:
✅ Perencanaan kurikulum bahasa Arab yang efektif
✅ Metode pengajaran berbasis praktik dan teknologi
✅ Evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
📢 Tertarik menjadi bagian dari generasi pendidik bahasa Arab yang kompeten?
Bergabunglah dengan PBA Umsida dan raih kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bahasa Arab serta menjadi pengajar profesional di berbagai institusi pendidikan Islam!