Pba.umsida.ac.id – Bahasa Arab merupakan bahasa utama dalam Al-Qur’an dan Hadis, sehingga mempelajarinya menjadi bagian penting dalam pendidikan Islam. Namun, realitas di lapangan menunjukkan minat belajar bahasa Arab di kalangan pelajar Indonesia masih tergolong rendah.
Menjawab persoalan tersebut, dua dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Zain Ahmad Syamil Nur dan Khizanatul Hikmah, melakukan penelitian berjudul Students’ Interest in Learning Arabic through Turjuman Al-Qur’an yang diterbitkan dalam Indonesian Journal of Islamic Studies Vol. 13 No. 4 Tahun 2025.
Penelitian ini mengangkat bagaimana program Turjuman Al-Qur’an yang digagas oleh Ummi Foundation dapat menumbuhkan ketertarikan siswa dalam mempelajari bahasa Arab di SD Muhammadiyah 6 Surabaya. Program ini berfokus pada pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan kontekstual agar bahasa Al-Qur’an dapat lebih mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar.
Metode Inovatif yang Menarik dan Menyenangkan
Program Turjuman Al-Qur’an merupakan lanjutan dari pembelajaran tartil Al-Qur’an yang dirancang untuk memperkuat pemahaman bahasa Arab secara sederhana. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan Sistem Bahasa Isyarat (SIBI) yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Melalui gerakan tangan dan simbol tertentu, siswa dapat lebih mudah menghafal mufrodat (kosakata) dan memahami struktur bahasa Arab dengan cara yang menyenangkan.
Hasil observasi menunjukkan, siswa yang mengikuti Turjuman Al-Qur’an memiliki lima ciri utama minat belajar tinggi, yaitu fokus memperhatikan pelajaran, memiliki daya ingat kuat, menunjukkan rasa senang selama belajar, merasa puas dengan hasil belajarnya, serta aktif bertanya dan berpartisipasi dalam kelas.
Guru Bahasa Arab SD Muhammadiyah 6 Surabaya, Ustadzah Mutmainnatul, juga mengakui peningkatan semangat siswa. “Anak-anak yang ikut program Turjuman terlihat lebih semangat, cepat menghafal, dan berani berbicara menggunakan bahasa Arab,” ujarnya.
Dengan metode yang interaktif, pembelajaran tidak lagi dianggap sulit dan membosankan. Gerakan isyarat yang dikombinasikan dengan hafalan dan permainan bahasa membuat suasana belajar menjadi lebih hidup, sekaligus membentuk kedekatan emosional siswa terhadap bahasa Arab dan Al-Qur’an.
Faktor-Faktor yang Mendorong Tumbuhnya Minat Belajar
Penelitian ini mengungkap bahwa ada tiga faktor utama yang memengaruhi munculnya minat belajar bahasa Arab pada siswa Turjuman Al-Qur’an, yakni dorongan dari dalam diri, peran guru, dan aturan pembelajaran yang disiplin.
Beberapa siswa mengaku menyukai bahasa Arab sejak awal karena merasa bahasa ini membantu mereka memahami makna ayat Al-Qur’an. “Saya suka bahasa Arab karena bisa membantu saya dalam menghafal Al-Qur’an,” ungkap Ilham, salah satu siswa.
Selain itu, sebagian besar siswa menilai metode yang digunakan guru sangat memotivasi. Gerakan SIBI membuat mereka lebih mudah memahami arti kata dan kalimat. “Sebelum ikut Turjuman, saya merasa bahasa Arab itu sulit. Sekarang lebih menyenangkan karena bisa sambil bergerak dan mengingat,” ujar siswa lain.
Faktor lain datang dari aturan kelas yang diterapkan guru. Siswa diwajibkan menyetorkan hafalan setiap hari dan menggunakan bahasa Arab sederhana dalam percakapan di kelas. Kebiasaan ini, meski awalnya dipaksakan, justru menumbuhkan minat baru yang membuat siswa semakin terbiasa dan nyaman berbahasa Arab.
Dari Ucapan hingga Aksi Nyata
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengekspresikan minat belajar bahasa Arab dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menampakkan minatnya melalui ucapan atau verbal, namun tidak menunjukkan tindakan nyata. Ada pula siswa yang mengekspresikan minatnya dengan aksi langsung, seperti menghafal di rumah, aktif menjawab pertanyaan, dan mengikuti lomba bahasa Arab.
Salah satu siswa bernama Gani bahkan berhasil meraih prestasi dalam lomba bahasa Arab setelah mengikuti program Turjuman. “Saya jadi percaya diri ikut lomba karena merasa punya bekal dari pembelajaran Turjuman,” katanya. Sementara dua siswa lainnya, Raya dan Aqilah, memperlihatkan minat belajar ganda dengan cara saling bersaing sehat untuk memperoleh nilai terbaik dan mempercepat hafalan mereka.
Penelitian ini menegaskan bahwa Turjuman Al-Qur’an memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan minat belajar bahasa Arab, baik secara motivasional maupun perilaku. Pendekatan yang kreatif, guru yang inspiratif, serta lingkungan belajar yang suportif terbukti menjadi kombinasi efektif untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa Al-Qur’an.
Kontribusi PBA Umsida dalam Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab
Melalui penelitian ini, dosen-dosen PBA Umsida menunjukkan komitmen dalam memperkaya strategi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia. Temuan mereka membuktikan bahwa metode yang menyenangkan dan berbasis pengalaman dapat menciptakan generasi muda yang mencintai Al-Qur’an serta memahami nilai-nilai Islam lebih mendalam.
Turjuman Al-Qur’an menjadi contoh nyata bahwa inovasi pendidikan Islam dapat dimulai dari hal sederhana: menjadikan belajar bahasa Arab bukan sekadar kewajiban, tetapi pengalaman yang menggembirakan dan bermakna bagi siswa.


















