Pba.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi membanggakan.
Tiga mahasiswa PBA berhasil lolos dalam Seleksi Pra Nasional Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII tahun 2025 dan siap mengibarkan panji Umsida di tingkat nasional.
Mereka adalah Fizka Amalia Setiani (kategori Tartil Qur’an Putri), Anang Ma’rup (kategori Tilawah Qur’an Putra), serta Pandu Al Hakim (kategori Hifdzil Qur’an 10 Juz). Keberhasilan ini menegaskan peran PBA Umsida dalam mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam syiar dan pengamalan Al-Qur’an.
Perjalanan Penuh Tantangan Menuju Pra Nasional
Seleksi Pra Nasional MTQMN XVIII 2025 bukanlah hal yang sederhana. Setiap peserta harus melalui tahapan yang ketat, mulai dari seleksi administrasi, kemampuan bacaan, hingga penguasaan tajwid, makhraj, dan kefasihan melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an. Persaingan di tingkat pra nasional juga cukup ketat, dengan peserta terbaik dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah maupun negeri lainnya di Indonesia.
Fizka Amalia Setiani, mahasiswa PBA yang lolos di kategori Tartil Qur’an Putri, menuturkan bahwa motivasinya bukan hanya meraih juara, tetapi lebih pada upaya mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. “Bagi saya, MTQMN bukan hanya perlombaan, melainkan sarana dakwah sekaligus pengingat agar senantiasa istiqamah menjadikan Al-Qur’an pedoman hidup. Menang atau kalah bukan tujuan utama, yang penting adalah bisa membawa nama baik PBA Umsida dengan sebaik mungkin,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Anang Ma’rup yang akan berlaga di kategori Tilawah Qur’an Putra mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan tanggung jawab besar. “Kami sadar membawa nama kampus bukanlah perkara kecil. Karena itu, saya terus berlatih intensif, memperbaiki bacaan, dan memohon doa restu dari semua pihak agar dapat tampil maksimal di ajang nasional nanti,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Hal senada disampaikan oleh Pandu Al Hakim, mahasiswa PBA yang berhasil lolos di kategori Hifdzil Qur’an 10 Juz. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari doa keluarga, bimbingan dosen, serta dukungan teman-teman. “Saya percaya istiqamah dalam murajaah adalah kunci. InsyaAllah, dengan usaha sungguh-sungguh dan doa bersama, kami bisa memberikan yang terbaik untuk Umsida,” tuturnya.
Apresiasi dan Dukungan dari Prodi PBA
Keberhasilan tiga mahasiswa ini disambut penuh kebanggaan oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab Umsida, Khizanatul Hikmah SS MPdI. Ia menilai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa PBA mampu bersaing di level nasional. “Mahasiswa kami kembali membuktikan bahwa penguasaan bahasa Arab memiliki peran besar dalam memahami, menghafal, dan melantunkan Al-Qur’an. Kami dari prodi akan terus mendampingi dan memberi pembinaan agar mereka siap menghadapi tantangan di MTQMN XVIII nanti,” jelasnya.
Dosen PBA lainnya juga memberikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Mereka melihat bahwa prestasi ini adalah hasil dari kombinasi antara kerja keras mahasiswa, pendampingan dosen, serta lingkungan akademik PBA yang mendukung pengembangan kemampuan Qur’ani. Dukungan moral, materi bimbingan, hingga motivasi dari para pembina menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.
Selain itu, dukungan dari teman-teman mahasiswa PBA turut menjadi penyemangat tersendiri. Semangat kolektif tersebut memperlihatkan bahwa keberhasilan ini bukan hanya milik individu, tetapi juga kebanggaan bersama yang akan memotivasi mahasiswa lain untuk berprestasi.
Inspirasi untuk Generasi Qur’ani Umsida
Keikutsertaan Fizka, Anang, dan Pandu dalam MTQMN XVIII 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Umsida, khususnya PBA, untuk terus mengasah potensi di bidang akademik maupun non-akademik. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan keunggulan mahasiswa secara personal, tetapi juga mengukuhkan PBA Umsida sebagai prodi yang mampu mencetak kader Qur’ani yang berakhlak, berilmu, dan berprestasi.
Ketiga mahasiswa ini juga menyampaikan harapan agar keikutsertaan mereka tidak hanya berbuah kemenangan, tetapi juga menjadi bentuk syiar Al-Qur’an di kalangan mahasiswa. “Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa PBA tidak hanya belajar teori bahasa Arab di kelas, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan nyata,” ujar mereka.
Dengan persiapan yang matang, latihan intensif, dan doa dari seluruh civitas akademika, mereka optimistis mampu menampilkan yang terbaik di tingkat nasional. Ajang MTQMN XVIII 2025 pun diharapkan menjadi momentum penting untuk menunjukkan kualitas mahasiswa Umsida di kancah nasional.
Baca Juga: Lima Mahasiswa FAI Umsida Lolos Seleksi Pra Nasional MTQMN XVIII 2025
“Ini adalah kebanggaan sekaligus tantangan. Kami optimistis, dengan pendampingan dosen dan doa dari semua pihak, mahasiswa PBA Umsida akan tampil gemilang dan mengharumkan nama kampus,” pungkas Kaprodi PBA.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi