Pba.umsida.ac.id-Pondok pesantren eLKISI, yang berlokasi di Indonesia, telah mengadopsi kurikulum Al-Azhar dari Kairo untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Arab bagi para santri .
Kurikulum ini dirancang khusus untuk memperkuat keterampilan berbahasa Arab serta pemahaman santri terhadap ilmu agama, atau ‘ulumuddin’. Implementasi kurikulum ini diharapkan dapat membantu para santri menguasai empat keterampilan berbahasa Arab, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan, serta mempersiapkan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar di Kairo tanpa perlu mengikuti tes seleksi tambahan.
Implementasi Kurikulum Al-Azhar di eLKISI
Dalam pelaksanaan kurikulum Al-Azhar, Pondok Pesantren eLKISI membagi pembelajaran menjadi beberapa tahap. Di tingkat SMP dan SMA, santri mempelajari materi bahasa Arab yang mencakup kitabah (menulis), qira’ah (membaca), kalam (berbicara), dan istima’ (mendengarkan). Materi pelajaran lainnya mencakup ilmu tajwid, fiqih, ushuluddin, dan tsaqofah.
Baca Juga:
Pengajaran dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Arab dengan bimbingan ustadz dari Sudan, yang memungkinkan para santri terbiasa dengan aksen dan dialek asli Timur Tengah. Selain itu, pondok pesantren ini menyediakan modul dan alat bantu pembelajaran untuk memudahkan pemahaman siswa.
Evaluasi dan Tantangan dalam Penerapan Kurikulum
Evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana para santri memahami materi yang diajarkan. Evaluasi ini mencakup tes tertulis dan lisan di akhir setiap semester. Meskipun kurikulum Al-Azhar memberikan banyak manfaat bagi santri dalam penguasaan bahasa Arab, ada beberapa tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal adaptasi terhadap bahasa dan budaya Arab yang berbeda dengan Indonesia. Beberapa santri juga mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran nahwu dan shorof, yang merupakan dasar dari tata bahasa Arab.
Baca Juga:
Kurikulum Al-Azhar di Pondok Pesantren eLKISI terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Arab santri, meskipun masih terdapat tantangan dalam penerapannya. Dengan evaluasi yang tepat dan dukungan dari tenaga pengajar yang berpengalaman, pondok pesantren ini diharapkan dapat terus mengoptimalkan pembelajaran bahasa Arab untuk melahirkan generasi santri yang fasih dalam bahasa Arab serta memiliki pemahaman agama yang kuat.
Sumber: