Pba.umsida.ac.id – Jadi Yudisium terbaik Prodi PBA, Muhammad Iqbal Wi’an Eka Putra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), resmi dinobatkan sebagai peserta yudisium terbaik dalam acara Yudisium ke-45 Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida yang digelar pada Rabu (16/7/2025) lalu.
Baca Juga: Digitalisasi Bahasa Isyarat Jadi Solusi Inklusif Difabel di Era Society 5.0
Dengan raihan IPK akhir 3,68, Iqbal membuktikan bahwa keberhasilan akademik bisa berjalan beriringan dengan prestasi non-akademik yang gemilang.
Yudisium PBA Terbaik dengan Hafalan 30 Juz
Muhammad Iqbal bukan sekadar mahasiswa berprestasi di bidang akademik. Ia juga dikenal sebagai hafidz Al-Qur’an 30 juz sejak masih duduk di bangku Aliyah. Keistimewaan ini pula yang membuatnya memperoleh beasiswa prestasi tahfidz selama menjalani studi di Umsida. Bahkan, karena konsistensinya dalam menjaga hafalan dan aktif berkiprah dalam lomba-lomba nasional, Iqbal mendapatkan beasiswa lanjutan dari Ustadz Adi Hidayat untuk melanjutkan studi S2.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan luar biasa ini. Hafalan Qur’an bukan sekadar bekal pribadi, tetapi juga menjadi jalan pembuka berbagai keberkahan, termasuk dalam bidang akademik,” ujar Iqbal saat diwawancarai tim PBA Umsida seusai prosesi yudisium.
Prestasi Nasional di Bidang Bahasa Arab dan Tahfidz
Selama masa kuliahnya, Iqbal tidak hanya fokus pada kegiatan perkuliahan semata. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi, terutama di bidang karya tulis ilmiah (KTI) Bahasa Arab dan lomba tahfidz. Di tingkat nasional, ia telah mengantongi sejumlah juara, seperti Juara 1 KTI Bahasa Arab Nasional yang diselenggarakan oleh IMLA (Ittihadu Mudarrisil Lughah al-‘Arabiyah), Juara 2 Lomba Debat Bahasa Arab, serta Juara 1 Lomba Tahfidz 30 Juz di ajang Festival Al-Qur’an Mahasiswa Nasional.
“Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Bahasa Arab juga bisa berkontribusi besar di kancah nasional, baik melalui tulisan maupun kemampuan menghafal,” ungkapnya penuh semangat.
Dedikasinya pada bidang keilmuan Bahasa Arab menjadikan Iqbal sebagai inspirasi di kalangan mahasiswa PBA lainnya. Ia kerap menjadi pemateri dalam pelatihan menulis ilmiah dan pelatihan qiraatul Qur’an di lingkungan FAI dan organisasi mahasiswa.
Menjaga Komitmen Dakwah dan Intelektualitas
Selain akademik dan prestasi, Iqbal juga dikenal sebagai pribadi yang aktif dalam kegiatan dakwah kampus. Ia merupakan pengurus aktif Lembaga Dakwah Kampus dan juga anggota HIMA PBA Umsida yang kerap menginisiasi kegiatan pembinaan Bahasa Arab bagi siswa tingkat SMA/MA di Sidoarjo dan sekitarnya.
Menurut Dekan FAI Umsida, Dr. Muhammad Muflich, M.Ag., sosok Iqbal merepresentasikan semangat ideal mahasiswa PBA yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga visioner dalam pengabdian.
“Saya bangga dengan capaian Muhammad Iqbal. Prestasinya bukan hanya milik pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan FAI dan PBA. Kami berharap lebih banyak mahasiswa yang mengikuti jejaknya,” ujar beliau dalam sambutannya di acara yudisium.
Ke depan, Iqbal berencana melanjutkan studi magister di bidang Pendidikan Bahasa Arab dengan fokus pada pengembangan media pembelajaran Al-Qur’an berbasis digital. Harapannya, keilmuan yang ia tekuni bisa memberikan manfaat lebih luas di tengah tantangan pendidikan Islam modern.
“Saya ingin terus belajar dan berkarya. Pendidikan Bahasa Arab adalah ladang amal dan dakwah yang tidak boleh ditinggalkan,” tegasnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Dengan seluruh pencapaiannya, Muhammad Iqbal Wi’an Eka Putra menjadi bukti bahwa integritas, ilmu, dan iman bisa berpadu dalam sosok mahasiswa yang unggul. Kiprahnya selama kuliah menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga kontributor aktif dalam dakwah dan pengembangan keilmuan.
“Jadikan setiap capaian bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan dakwah dan pengabdian yang lebih luas,” pesan Iqbal kepada adik-adik tingkatnya.
Yudisium ke-45 FAI Umsida tahun ini tak hanya menjadi momentum perpisahan, tapi juga panggung untuk menampilkan sosok-sosok berprestasi seperti Iqbal yang menginspirasi civitas akademika menuju masa depan yang lebih gemilang.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi