Pba.umsida.ac.id – Dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berupaya meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui berbagai program internasional, salah satunya adalah International Student Mobility. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Fakultas Pengajian Kontemporari Islam, Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh mahasiswa PBA Umsida, Alifiah Cahyarani, mengungkapkan perspektif mahasiswa PBA yang mengikuti pembelajaran bahasa Arab di Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengikuti program International Student Mobility di UniSZA mendapatkan pengalaman akademik dan personal yang berharga meskipun harus menghadapi berbagai tantangan budaya.
Baca Juga:Islamic Charity Ramadan 1446 H FAI Umsida: Awali Kolaborasi Antar Ormawa Dengan Bakti Sosial
Mahasiswa mengungkapkan bahwa pembelajaran bahasa Arab di UniSZA memberikan perspektif baru yang sangat berbeda dibandingkan di Indonesia. Salah satu keunggulan utama adalah adanya pengajaran langsung dari para masyayikh dan penutur asli dari berbagai negara Timur Tengah seperti Mesir dan Sudan. Pengajaran yang berbasis pada kitab-kitab asli berbahasa Arab ini membuat mahasiswa mendapatkan ilmu yang lebih dalam serta meningkatkan kompetensi kebahasaan mereka.
Salah seorang mahasiswa yang mengikuti program ini menyampaikan, “Awalnya kami cukup terkejut dengan sistem pembelajaran yang sangat berbeda dan jauh lebih disiplin dibandingkan Indonesia. Semua mata kuliah disampaikan dalam bahasa Arab, sehingga di awal kami cukup kesulitan mengikuti materi. Tetapi setelah beberapa waktu, kami mampu beradaptasi dan ini justru menambah kemampuan kami dalam memahami kitab-kitab Arab klasik,” ungkapnya.
Mahasiswa juga mengakui adanya culture shock yang cukup signifikan, mulai dari gaya berpakaian hingga tata cara berkomunikasi sehari-hari. Mahasiswa di Malaysia lebih banyak mengenakan pakaian muslim tradisional seperti baju kurung atau gamis, berbeda dengan kebiasaan di Indonesia yang lebih kasual. Selain itu, mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan disiplin waktu dan standar etika yang tinggi selama mengikuti pembelajaran di sana.
Program ini juga dinilai efektif dan sangat bermanfaat oleh mahasiswa karena membuka wawasan internasional dan memperkaya pengalaman hidup mereka. Fasilitas akademik di UniSZA, seperti perpustakaan yang lengkap dengan berbagai referensi bahasa Arab, asrama yang nyaman, serta lingkungan internasional yang kondusif, menjadi faktor pendukung kesuksesan program ini.
Dekan Fakultas Pengajian Kontemporari Islam UniSZA, Prof. Madya Dr. Nadhirah Binti Nordin, menekankan pentingnya penguasaan bahasa Arab bagi mahasiswa program studi Islam. “Di fakultas ini, sumber utama referensi belajar adalah kitab-kitab Arab. Maka pemahaman bahasa Arab yang baik menjadi modal utama untuk mencapai prestasi akademik maksimal,” jelasnya.
Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan program di masa mendatang. Salah satunya adalah pentingnya penguatan bimbingan akademik dan peningkatan komunikasi antara mahasiswa dengan pihak universitas, agar mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam menghadapi perbedaan budaya dan tantangan akademik.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Umsida juga menyampaikan apresiasi atas kesuksesannya program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan agar mahasiswa mampu bersaing di tingkat internasional. “Kami berharap mahasiswa dapat mengambil pelajaran dari pengalaman ini untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab mereka sekaligus menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, serta kepemimpinan,” tambahnya.
Baca Juga:PBA Umsida: Tingkatkan Maharah Istima’ Mahasiswa Melalui Media Audiovisual
Dengan adanya program International Student Mobility ini, Umsida tidak hanya menunjukkan kualitas pendidikan yang mampu bersaing secara internasional, tetapi juga komitmennya dalam mencetak lulusan yang unggul, berwawasan global, serta mampu menjadi pemimpin di masa depan.
Penulis: Tim Redaksi PBA Umsida