Pba.umsida.ac.id– Pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Super Tahfidz Waru Sidoarjo semakin inovatif dengan diterapkannya sistem pembelajaran symposium.
Baca Juga: Efektivitas Metode Ta’wīd dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren
Metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif santri, bukan hanya dalam memahami materi, tetapi juga dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi. Sistem symposium ini memfokuskan pada diskusi interaktif antar santri, yang diharapkan dapat memperkaya pemahaman mereka terhadap bahasa Arab serta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbahasa.
Mengapa Sistem Pembelajaran Symposium?
Salah satu tantangan terbesar dalam pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren adalah rendahnya tingkat partisipasi aktif santri selama proses pembelajaran. Banyak santri yang pasif dalam diskusi atau tidak merasa percaya diri untuk berbicara menggunakan bahasa Arab. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang lebih berfokus pada teori dan hafalan, tanpa memberikan ruang yang cukup untuk praktik langsung dalam berbahasa.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pondok Pesantren Super Tahfidz Waru Sidoarjo mengimplementasikan sistem pembelajaran symposium. Metode ini melibatkan santri dalam proses belajar secara kolaboratif melalui diskusi kelompok. Dalam setiap sesi symposium, para santri diberi kesempatan untuk menyampaikan ide, berdiskusi, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka, sehingga mendorong partisipasi mereka secara aktif dalam pembelajaran.
Proses dan Tahapan Pembelajaran dengan Sistem Symposium
Sistem pembelajaran symposium di Pondok Pesantren Super Tahfidz Waru Sidoarjo dimulai dengan pembagian santri menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai materi yang telah diajarkan, kemudian menyiapkan pertanyaan untuk kelompok lainnya. Diskusi antar kelompok ini bertujuan untuk saling berbagi pemahaman dan menggali ide dari perspektif yang berbeda.
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dalam bahasa Arab. Pembelajaran ini tidak hanya mendorong santri untuk mengingat kosakata yang telah dipelajari, tetapi juga untuk mengaplikasikannya dalam konteks yang lebih luas, seperti berbicara, mendengarkan, dan berpikir kritis.
Metode ini juga menekankan pada kolaborasi antara santri, sehingga mereka dapat saling membantu dalam memahami materi. Dengan pendekatan ini, santri diharapkan dapat lebih terbuka dalam berbicara, lebih percaya diri dalam berinteraksi menggunakan bahasa Arab, dan lebih siap untuk berkomunikasi di kehidupan sehari-hari.
Manfaat Sistem Pembelajaran Symposium untuk Santri
Penerapan sistem symposium terbukti meningkatkan partisipasi aktif santri dalam proses belajar bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa santri, mereka mengungkapkan bahwa diskusi dalam kelompok membuat mereka lebih memahami materi dan merasa lebih percaya diri. “Sebelumnya saya merasa canggung berbicara bahasa Arab, tapi setelah sering berdiskusi dengan teman-teman, saya mulai merasa lebih percaya diri,” kata salah satu santri.
Selain itu, sistem symposium juga meningkatkan keterampilan berpikir kritis santri. Melalui diskusi, santri tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif menganalisis dan menyampaikan pendapat mereka. Hal ini dapat memperkaya pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan dan membantu mereka mengaplikasikan pengetahuan tersebut dengan lebih efektif.
Sistem ini juga meningkatkan motivasi belajar santri. Karena pembelajaran tidak hanya bersifat pasif, santri merasa lebih terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Mereka tidak hanya belajar untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk membantu teman-teman mereka dalam memahami materi.
Meskipun sistem pembelajaran symposium membawa banyak manfaat, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan perbedaan tingkat kemampuan santri. Beberapa santri yang masih merasa kurang percaya diri dalam menggunakan bahasa Arab membutuhkan perhatian lebih dari pengajar agar mereka bisa aktif dalam diskusi.
Namun, dengan pendekatan yang lebih personal dan bimbingan dari pengajar, diharapkan setiap santri dapat merasakan manfaat dari sistem pembelajaran ini. Diharapkan pula, sistem ini akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan santri agar pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Super Tahfidz Waru Sidoarjo semakin efektif dan menyenangkan.
Baca Juga: Disability Festival 2025 Satukan Langkah untuk Sidoarjo Kreatif dan Inovatif
Sistem pembelajaran symposium yang diterapkan di Pondok Pesantren Super Tahfidz Waru Sidoarjo telah terbukti meningkatkan partisipasi aktif santri dalam pembelajaran bahasa Arab. Melalui diskusi interaktif, kolaborasi antar santri, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis, santri tidak hanya menguasai bahasa Arab secara teori, tetapi juga secara praktik. Sistem ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, di mana santri merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar. Dengan pengembangan lebih lanjut, sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren.
Sumber: Pratama, M. R. A., & Anwar, N. (2025). Penerapan Metode Ta’wīd Symposium Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren. Aphorisme: Journal of Arabic Language, Literature, and Education, 6(1), 116-129. DOI: 10.37680/aphorisme.v6i1.7093.