Sepenggal Cerita di Kota Melayu Deli Eps 8: Eps 8: Pendidikan Jadi Kunci Indahnya Toleransi

Yayasan Sultan Iskandar Muda, merupakan sebuah sekolah yang terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Yayasan ini memiliki keunikan tersendiri karena berbasis multikultur. Disini para siswa diajarkan untuk menanamkan sikap toleransi sejak dini mengingat kota Medan merupakan kota multietnis.

Kunjungan saya kali ini bukan ke tempat wisata atau semacamnya. Melainkan ke sebuah sekolah. Iya sekolah. Sekolah ini berbeda dengan sekolah pada umumnya. Berbagai jenjang pendidikan ada disini. Dan dengan adanya toleransi yang dijadikan dasar adanya yayasan ini, maka ikon tempat ini adalah adanya berbagai tempat ibadah yang ada di dalam kawasan yayasan ini. Yang pertama ada Vihara Prajna Paramita yang akan ditemui pertama kali masuk, lalu disebelahnya terdapat Shri Vighnesvara Kuil, tempat ibadah selanjutnya yaitu masjid Al-Asyifah, dan yang terakhir di seberang masjid terdapat gereja Oikumene. Semua tempat ibadah ini berada di satu lahan dan dimaksudkan agar setiap siswa dapat beribadah disini sesuai dengan keyakinannya. Dan intinya, adanya tempat ibadah ini menggambarkan bahwa perbedaan itu indah dan dapat hidup berdampingan dengan damai.

Bangunan lain yang juga ikonik di tempat ini menurut saya yaitu Auditorium Bung Karno. Mungkin kebanyakan menganggap gedung ini biasa saja. Tapi menurut saya, nama Bung Karno yang tersemat sebagai nama gedung ini memang mampu merepresentasikan bahwa beliaulah yang telah menyatukan berbagai perbedaan di nusantara hingga menjadi “Indonesia”. Selain itu, gedung ini dapat menjadi pemersatu segala perbedaan dimana apapun perbedaannya, tetap bisa disatukan di gedung ini. Gedung ini merupakan gedung serbaguna yang bisa digunakan sebagai acara pertemuan maupun kegiatan internal yayasan ini. Di gedung inilah saya dikenalkan dengan Yayasan Sultan Iskandar Muda yang sepengetahuan saya belum ada di daerah saya (mungkin ada Puja Mandala di Bali).

Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh dr. Sofyan Tan, seorang pemuda Tionghoa yang berasal dari desa Sunggal. Lokasi sekolah ini terletak di atas pertapakan yang terselip di ujung sebuah gang. Namanya Gang Bakul, Desa Sunggal, Medan. Gedung Sekolah Sultan Iskandar Muda berdiri di atas tanah sawah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, dengan luas kurang lebih 1.500m2.  Sekolah yang terletak di pinggiran kota Medan ini dibangun sebagai bentuk realisasi dari mimpi seorang Sofyan Tan. Jika Martin Luther King di Amerika Serikat bermimpi suatu saat warga kulit hitam bisa punya hak-hak yang setara dengan warga kulit putih lainnya, mimpi  pendiri Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda kala itu adalah agar suatu saat anak-anak miskin bisa bersekolah di sekolah yang bermutu. Yayasan ini memiliki dua program yaitu multikultur dan program anak asuh. Program multikultur memang menjadi dasar yang diterapkan di tempat ini. Namun untuk program anak asuh ini diterapkan agar semua anak bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya.

Satu lagi yang membuat saya takjub dengan tempat ini yaitu adanya pohon yang tidak bisa hidup sendiri. Namanya pohon bisbul, pohon ini tidak bisa berkembang biak jika jauh satu sama lain, jadi pohon jantan dan betina harus berdekatan. Pohon ini ditanam disini memiliki filosofi bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian walaupun itu terdapat perbedaan. Hal ini juga dimisalkan dengan oksigen yang dihasilkan oleh pohon ini. Tidak mungkin kalau oksigen pohon ini hanya dihirup oleh pemeluk agama Islam saja, atau Kristen saja. Melainkan semua manusia siapapun itu, mereka turut menghirup oksigen yang sama.

Kunjungan kali ini sungguh membuat saya takjub dan semakin sadar akan indahnya toleransi.

Bersambung…

Leave a Reply

Bertita Terkini

Tingkatkan Kebersamaan, BEM FAI UMSIDA Adakan Kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja untuk Mahasiswa se-FAI
December 4, 2023By
BEM FAI UMSIDA Gelar Pelantikan Akbar: Bangun Konsistensi Moral dalam Kepemimpinan
December 4, 2023By
Bupati HIMA PBA UMSIDA Laksanakan Sertijab dan Lpj kepada Kepengurusan HIMA PBA 2023/2024
December 4, 2023By
Puncak Festival Arobiy, Prodi PBA Gelar Seminar Nasional
November 30, 2023By
Hari Ketiga IVSC 2023, Dilanjut Dengan Vertical Movie Competition
November 24, 2023By
Selamat! Mahasiswa Ikom Umsida Borong 3 Kategori Penghargaan Di IVSC 2023
November 15, 2023By
Tim Asesor BAN-PAUD Jatim Lakukan Visitasi Akreditasi TK PKK Dewi Sartika Balerejo 02
November 8, 2023By
Mahasiswa Prodes Umsida Adakan Lokakarya Kearifan Lokal di SMPN 1 Kemlagi
November 6, 2023By

Prestasi

Sesuai Target, Mahasiswa Ikom Sabet Tiga Medali Emas Cabor Renang Pada Pomprov Jatim 2023
July 23, 2023By
Seimbangnya Pengetahuan dan Skill Menjadi Kunci Mahasiswa Ikom Dalam Meraih Juara Pada PILMAPRES PTMA
April 15, 2023By
Battle of Agencies Berakhir, Selamat Kepada Para Pemenang!
March 6, 2023By
Top! Lagi Lagi Mahasiswa Ikom Borong Medali Juara Dalam Kejuaraan Karate Nasional
February 20, 2023By
Selamat! Mahasiswa Ikom Umsida Raih 3 Medali Dalam Kejuaraan Renang Tingkat Nasional
February 7, 2023By
Berbagai Film Karya Anak Bangsa Ditampilkan Di CSFC 2023
January 17, 2023By
Ikuti Turnamen Offline Perdana Setelah Pandemi, Shinta Berhasil Membawa Pulang Dua Piala
October 17, 2022By